Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya
Sejarah Singkat PKI.... Berikut ini kiriman WA dari pak Ginanjar Kartasasmita ttg PKI:
Assalamu alaikum wr wb..
Bpk/Ibu/Adik2 yg lahir setelah th.1965.
Sejarah masa lalu mdh2an tdk terulang lagi. Agak panjang ceritanya, ttp menarik utk disimak :
Data kronologis melengkapi tulisan ttg PKI
PKI: TAHUN 1945 s/d 1965
Bismillaah Wal Hamdulillaah...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah...
A. KRONOLOGIS
1. Tanggal 8 Oktober 1945: Gerakan Bawah Tanah PKI
membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia)
dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).
2. Medio Oktober 1945: AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan
AMRI Talang pimpinan Kutil meneror, menangkap, dan membunuh sejumlah Pejabat
Pemerintah di Tegal.
3. Tanggal 17 Oktober 1945: Tokoh Komunis Banten Ce’
Mamat yg terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS
(Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten
melalui teror dengan kekuatan massanya.
4. Tanggal 18 Oktober 1945: Badan Direktorium Dewan
Pusat yg dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yg
diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari
Bupati Agus Padmanegara.
5. Tanggal 21 Oktober 1945: PKI dibangun kembali secara
terbuka.
6. Tanggal 4
November 1945: API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas
TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk
merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yg meliputi Brebes, Tegal, dan
Pemalang.
7. Tanggal 9 Desember 1945: PKI Banten pimpinan Ce’
Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak R. Hardiwinangun di Jembatan Sungai
Cimancak.
8. Tanggal 12 Desember 1945: Ubel-Ubel Mauk yg dinamakan
Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Otto Iskandar
Dinata.
9. Tanggal 12 Februari 1946: PKI Cirebon di bawah
pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan
Kota Cirebon dan melucuti TRI.
10. Tanggal 14 Februari 1946: TRI merebut kembali Kota
Cirebon dari PKI.
11. Tanggal 3 - 9 Maret 1946: PKI Langkat – Sumatera di
bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa
atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung
Pura, membunuh Sultan bersama keluarganya, dan menjarah harta kekayaannya.
12. Tahun 1947: Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap
berhasil jadi PM Republik Indonesia
dan membentuk kabinet.
13. Tanggal 17 Januari 1948: PM Amir Syarifuddin Harahap
menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.
14. Tanggal 23 Januari 1948: Presiden Soekarno
membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta
untuk membentuk Kabinet baru.
15. Bulan Januari 1948: PKI membentuk FDR (Front
Demokrasi Rakyat) yg dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap
Kabinet Hatta.
16. Tanggal 29 Mei 1948: M. Hatta melakukan ReRa
(Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk dibersihkan dari
unsur-unsur PKI.
17. Bulan Mei 1948: Muso pulang kembali dari Moskow –
Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.
18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948: PKI Klaten melalui
SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia)
melakukan pemogokan massal untuk merongrong Pemerintah
RI.
19. Tanggal 11 Agustus 1948: Muso memimpin FDR / PKI dan
merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN Aidit, MH Lukman, dan Nyoto.
20. Tanggal 13 Agustus 1948: Muso yg bertemu Presiden
Soekarno diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi. Namun dijawab bahwa dia
pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR /
PKI.
21. Tanggal 19 Agustus 1948: PKI Surakarta membuat
KERUSUHAN membakar pameran HUT RI
ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa
Tengah.
22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948: Konferensi PKI
23. Tanggal 31 Agustus 1948: FDR dibubarkan, lalu Partai
Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.
24. Tanggal 5
September 1948: Muso dan PKI-nya menyerukan RI agar berkiblat ke
UNI SOVIET.
25. Tanggal 10
September 1948: Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira
polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar
– Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.
26. Medio September 1948: Dr. Moewardi yang bertugas di
Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu
juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi
nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.
27. Tanggal 13
September 1948: Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI
pro PKI di Solo.
28. Tanggal 17
September 1948: PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di
Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur
hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan.
Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban
kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik
Gula Gorang Gareng.
29. Tanggal 18
September 1948: Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan
NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir
Syarifuddin Harahap sebagai Perdana Menteri.
30. Tanggal 19
September 1948: Soekarno menyerukan rakyat Indonesia
untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, pecah perang di Madiun:
Divisi I Siliwangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi
II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat
31. Tanggal 19 September 1948: PKI merebut Madiun, lalu
menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo,
Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang, dan Cepu, serta kota-kota
lainnya.
32. Tanggal 20
September 1948: PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa
serta membantainya.
33. Tanggal 21 September 1948: PKI Blitar menculik dan
menyembelih Bupati Blora Mr.Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama
tiga orang lainnya, yaitu Dr.Susanto, Abu Umar, dan Gunandar, lalu jenazahnya
dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan
Kabupaten Blora.
34. Tanggal 18 – 21 September 1948: PKI menciptakan 2
(dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN
untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai:
a. Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa
Geni Langit.
b. Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
c. Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten
Magetan.
d. Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten
Magetan.
e. Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten
Magetan.
f. Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo
Kabupaten Magetan.
g. Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten
Magetan.
h. Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten
Magetan
i. Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Magetan.\
35. Tanggal 30
September 1948: Panglima Besar Jenderal Sudirman mengumumkan bahwa
tentara Pemerintah RI
berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yg lari dari
Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai
semua tawanan yg terdiri dari TNI, Polisi, Pejabat Pemerintah, Tokoh Masyarakat
dan Ulama, serta Santri.
36. Tanggal 4 Oktober 1948: PKI membantai sedikitnya 212
tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo
Kabupaten Wonogiri – Jawa Tengah.
37. Tanggal 30 Oktober 1948: Para pimpinan Pemberontakan
PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, adalah Muso, Amir Syarifuddin,
Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.
38. Tanggal 31 Oktober 1948: Muso dieksekusi di Desa
Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi
ke pengasingan di Republik Rakyat China
(RRC).
39. Akhir November 1948: Seluruh pimpinan PKI Muso
berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yg semula dikuasai PKI
berhasil direbut, antara lain: Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu,
Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.
40. Tanggal 19 Desember 1948: Agresi Militer Belanda II
ke Yogyakarta.
41. Tahun 1949: PKI tetap tidak dilarang; sehingga tahun
1949 dilakukan rekonstruksi PKI, dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.
42. Awal Januari 1950: Pemerintah RI dengan disaksikan
puluhan ribu masyarakat yg datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun,
Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (tujuh) Sumur Neraka
PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108
kerangka mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka
Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yg semuanya berhasil diidentifikasi. Para
korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.
43. Tahun 1950: PKI memulai kembali kegiatan penerbitan
Harian Rakyat dan Bintang Merah.
44. Tanggal 6 Agustus 1951: Gerombolan Eteh dari PKI
menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang
ada.
45. Tahun 1951: Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI
sebagai Partai Nasionalis yg sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno; sehingga
disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk
membantu DN Aidit membangun kembali PKI.
46. Tahun 1955: PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia
dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.
47. Tanggal 8 – 11 September 1957: Kongres Alim Ulama
Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis
dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan
semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.
48. Tahun 1958: Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong
Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan
koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI
dituduh terlibat; karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI
49. Tanggal 15 Februari 1958: Para
pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini
berhasil dikalahkan dan dipadamkan.
50. Tanggal 11 Juli 1958: DN Aidit dan Rewang mewakili
PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.
51. Bulan Agustus 1959: TNI berusaha menggagalkan
Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri
oleh Presiden Soekarno.
52. Tahun 1960: Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM
(Nasional, Agama dan Komunis) yg didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan
demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan
RI.
53. Tanggal 17 Agustus 1960: Atas desakan dan tekanan
PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960
tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih
tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI
NASAKOM.
54. Pertengahan Tahun 1960: Departemen Luar Negeri AS
melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta
orang.
55. Bulan Maret 1962: PKI resmi masuk dalam pemerintahan
Soekarno. DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.
56. Bulan April 1962: Kongres PKI.
57. Tahun 1963: PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk
Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yg
terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”mempersenjatai
rakyat untuk bela negara” melawan Malaysia.
58. Tanggal 10 Juli 1963: Atas desakan dan tekanan PKI
terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang
PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI
NASAKOM.
59. Tahun 1963: Atas desakan dan tekanan PKI terjadi
Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain: KH.
Buya Hamka, KH. Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH.
EZ. Muttaqien, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.
60. Bulan Desember 1964: Chaerul Saleh Pimpinan Partai
MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yg didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan
Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.
61. Tanggal 6 Januari 1965: Atas desakan dan tekanan PKI
terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965
tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI
62. Tanggal 13 Januari 1965: Dua sayap PKI, yaitu PR
(Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta
Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras
Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas
sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.
63. Awal Tahun 1965: PKI dengan 3 juta anggota menjadi
Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas,
antara lain: SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia),
Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia),
LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat), dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).
64. Tanggal 14 Mei 1965: Tiga sayap organisasi PKI yaitu
PR, BTI, dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang
Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda
Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.
65. Bulan Juli 1965: PKI menggelar pelatihan militer
untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”mempersenjatai
rakyat untuk bela negara”, dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.
66. Tanggal 21 September 1965: Atas desakan dan tekanan
PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965
tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.
67. Tanggal 30 September 1965 pagi: Ormas PKI Pemuda Rakjat
dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.
68. Tanggal 30 September 1965 malam: Terjadi Gerakan
G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh):
a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior
TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim,
mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono,
Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan, dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.
b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre
Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.
c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur
Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang
bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.
d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution
yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha
menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan
akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.
e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yg
membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu: Pasukan Pasopati
dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono,
serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.
f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung
oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain:
- Angkatan Darat: Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro,
Brigjen TNI Soepardjo, dan Kolonel Infantri A. Latief
- Angkatan Laut: Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut
Ranu Sunardi, dan Komodor Laut Soenardi
- Angakatan Udara: Men / Pangau Laksdya Udara Omar
Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo, dan Mayor Udara Sujono
- Kepolisian: Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam
Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.
69. Tanggal 1 Oktober 1965: PKI di Yogyakarta juga
membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI
mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yg telah mengambil alih kekuasaan.
70. Tanggal 2 Oktober 1965: Soeharto mnegambil alih
kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal, dan mengirim TNI AD menyerbu
dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.
71. Tanggal 6 Oktober 1965: Soekarno menggelar Pertemuan
Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi
ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto
pun langsung ditangkap.
72. Tanggal 13 Oktober 1965: Ormas Anshor NU gelar Aksi
unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.
73. Tanggal 18 Oktober 1965: PKI menyamar sebagai Anshor
Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang
Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang,
mereka disambut oleh Gerwani yg menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka
diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke
Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yg dibantai, dan ada beberapa
pemuda yg selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa.
Peristiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara
swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.
74. Tanggal 19 Oktober 1965: Anshor NU dan PKI mulai
bentrok di berbagai daerah di Jawa.
75. Tanggal 11
November 1965: PNI dan PKI bentrok di Bali.
76. Tanggal 22
November 1965: DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.
77. Bulan Desember 1965: Aceh dinyatakan telah bersih
dari PKI.
78. Tanggal 11 Maret 1965: Terbit Surat Perintah Sebelas
Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yg memberi wewenang penuh kepada
Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara
RI.
79. Tanggal 12 Maret 1965: Soeharto melarang secara
resmi PKI.
80. Bulan April 1965: Soeharto melarang Serikat Buruh
pro PKI yaitu SOBSI.
81. Tanggal 13 Februari 1966: Bung Karno masih tetap
membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di
Senayan mengatakan, ”Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya
terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…”
82. Tanggal 5 Juli 1966: Terbit TAP MPRS No.XXV th.1966
yang ditanda-tangani Ketua MPRS RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran
PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
83. Bulan Desember 1966: Sudisman mencoba menggantikan
Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati pada tahun 1967.
84. Tahun 1967: Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan
Hutapea, dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di selatan
Blitar bersama kaum Tani PKI.
85. Bulan Maret 1968: Kaum Tani PKI di selatan Blitar
menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas
dibunuh.
86. Pertengahan 1968: TNI menyerang Blitar dan
menghancurkan persembunyian terakhir PKI.
87. Dari tahun 1968 s/d 1998: Sepanjang Orde Baru secara
resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia
dengan dasar TAP MPRS No.XXV th.1966.
88. Dari tahun 1998 s/d 2015: Pasca Reformasi 1998
pimpinan dan anggota PKI yg dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan
simpatisannya yg masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling
diuntungkan, sehingga kini mereka merajalela melakukan aneka gerakan
pemutarbalikan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN.
Semoga kita semua Waspada terhadap kebangkitan PKI.
Aamiin.
